Vatikan mengecam laporan media Italia tentang adanya intrik, korupsi dan pemerasan di kalangan para uskup senior, dan mengatakan ini bisa menjadi bentuk tekanan yang serius untuk memilih pengganti Paus Benediktus XVI.
Federico Lombardi, juru bicara Vatikan, Sabtu kemarin, menganggap berita yang beredar adalah sebagai disinformasi gosip, fitnah yang terkait laporan investigasi oleh sebuah komite kardinal tahun yang lalu melalui serangkaian kebocoran dokumen kepausan rahasia.
Ada orang-orang yang mencoba untuk mengambil keuntungan dari momen ini dan disorientasi untuk menabur kebingungan dan mendiskreditkan Gereja dan pemerintah, kata Lombardi dalam sebuah pernyataan di website radio Vatikan .
Sebelumnya, mingguan The Panorama dan surat kabar harian The Repubblica melaporkan bahwa keputusan Benediktus untuk mengundurkan diri dipicu oleh laporan rahasia yang disusun oleh tiga kardinal pensiunan.
Laporan diduga berisi rincian korupsi dan upaya pemerasan terhadap pendeta Vatikan gay, serta pilih kasih berdasarkan pada hubungan gay.
Kedua publikasi mengutip dengan pengetahuan penyelidikan mengatakan bahwa kesimpulan para kardinal , Paus telah melakukan pelanggaran berkisar pada pelanggaran perintah keenam dan ketujuh, yaitu jangan berzinah dan jangan mencuri.
Laporan rahasia itu sebenarnya hanya berada untuk paus saja, tetapi media Italia melaporkan bahwa mereka juga mendapatkan kesimpulan laporan tersebut dari para kardinal yang akan memilih paus berikutnya, menjelang pengunduran diri paus di minggu depan.
Pada pekan lalu, Benediktus mengutuk dengan seruan kemunafikan agama dan mendesak mengakhiri segala bentuk individualisme dan persaingan.
Seperti biasanya untuk memilih paus baru sering disertai oleh rumor dan gosip di media Italia, sebagai bentuk pertempuran faksi yang bersaing untuk meraih pengaruh. (eramuslim)