Pesawat jet pribadi yang membawa Calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Mitt Romney, melakukan pendaratan darurat di Denver, Amerika Serikat.
Pesawat ini bertolak dari Omaha menuju Los Angeles. Pendaratan dipicu oleh kemunculan asap dari kabin pesawat yang disebabkan korsleting lisrik. Tak ada korban luka dari peristiwa ini.
Namun Mitt Romney membuat pernyataan yang mengejutkan, ia mengeluhkan mengapa jendela pesawat tidak bisa dibuka agar penumpang bisa mendapatkan oksigen saat kebakaran terjadi. Menurutnya, hal ini membahayakan dan menyebabkan masalah serius.
Tentu saja penyataan tersebut langsung dijawab melalui penjelasan secara ilmiah. Jika berada di ketinggian, atmosfer terasa semakin tipis dan kadar oksigen semakin sedikit. Untuk itu, kabin pesawat harus diberi tekanan udara untuk mencegah penumpang kekurangan oksigen dan membuat suhu kabin lebih hangat.
Pada ketinggian 11.000 meter, suhu diluar pesawat turun menjadi minus 51 derajat Celcius. Kondisi itu tidak akan sanggup dihadapi manusia dan bisa menyebabkan kematian.
Tekanan di pesawat biasanya diperoleh dari udara yang dimampatkan, dihisap, dan dipanaskan oleh mesin turbin. Tekanan ini juga hanya bisa terjadi di ruangan yang kedap udara.
Jika jendela pesawat dibuka, maka kekedapan akan hilang karena udara yang sudah dimampatkan keluar melalui jendela. Hal tersebut bisa membuat kondisi dalam kabin sama seperti diluar, sangat dingin dan sedikit oksigen.
Pesawat ini bertolak dari Omaha menuju Los Angeles. Pendaratan dipicu oleh kemunculan asap dari kabin pesawat yang disebabkan korsleting lisrik. Tak ada korban luka dari peristiwa ini.
Namun Mitt Romney membuat pernyataan yang mengejutkan, ia mengeluhkan mengapa jendela pesawat tidak bisa dibuka agar penumpang bisa mendapatkan oksigen saat kebakaran terjadi. Menurutnya, hal ini membahayakan dan menyebabkan masalah serius.
Tentu saja penyataan tersebut langsung dijawab melalui penjelasan secara ilmiah. Jika berada di ketinggian, atmosfer terasa semakin tipis dan kadar oksigen semakin sedikit. Untuk itu, kabin pesawat harus diberi tekanan udara untuk mencegah penumpang kekurangan oksigen dan membuat suhu kabin lebih hangat.
Pada ketinggian 11.000 meter, suhu diluar pesawat turun menjadi minus 51 derajat Celcius. Kondisi itu tidak akan sanggup dihadapi manusia dan bisa menyebabkan kematian.
Tekanan di pesawat biasanya diperoleh dari udara yang dimampatkan, dihisap, dan dipanaskan oleh mesin turbin. Tekanan ini juga hanya bisa terjadi di ruangan yang kedap udara.
Jika jendela pesawat dibuka, maka kekedapan akan hilang karena udara yang sudah dimampatkan keluar melalui jendela. Hal tersebut bisa membuat kondisi dalam kabin sama seperti diluar, sangat dingin dan sedikit oksigen.